Senin, 29 Februari 2016

TERJEMAH KITAB ALALA

TERJEMAH KITAB ALALA 
(Pengarang : Muhammad Abu Basyir Ar Romawi)


Ingatlah enam syarat berhasilnya ilmu
Bakal diceritakan terkumpulnya dengan jelas

yaitu cerdas,semangat,sabar,ada biaya
juga didikan guru dan waktu yang lama

Jika engkau ingin tahu watak seseorang
Maka janganlah engkau bertanya kepadanya
Tapi tanyakanlah dengan sipa ia bergaul
Karena watak itu ikut pergaulannya

Apabila ada teman yang buruk perilakunya
Maka cepat-cepatlah engkau menjauhinya
Dan bila ada teman yang baik perilakunya
Maka cepat-cepatlah engkau menemaninya

Belajarlah karena ilmu hiasan bagi ahlinya
Dan kemulyaan serta tanda tingkah terpuji

Tambahlah tiap hari ilmu yang berfaidah
Dan selamilah lautan ilmu yang berfaidah

Belajarlah fiqih karena sebaik-baik tuntunan
Tuk kebaikan taqwa dan lebih tujuannya

Ilmu fiqih yang memberi jalan bagi petunjuk
Juga benteng penylamat segala kesulitan

Seorang ahli fiqih yang menjauhi haram
Lebih berat dari seribu hamba bagi syetan

Besar kerusakan orang alim yang melakukan
Lebih besar jika orang bodoh yang melakukan

Keduanya membuat fitnah besar di dunia
Bagi orang yang memegang (menjalankan)perkara agama

Kamu ingin menjadi ahli fiqih ilmu agama
Tetapi engkau tidak mau bersungguh-sungguh
Hal ini seperti keinginan orang gila
Karena orang gila itu banyak macamnya

Tidak ada orang yang mendapat harta benda
Tanpa mau bekerja dengan bersusah payah
Apalagi ilmu bagaimana engkau dapatkan
Sedang engkau tidak mau belajar dan berusaha

Jika sempurna akalnya sedikit bicaranya
Dan menunjukkan orang bodoh banyak bicara (tanpa manfaat)

Matinya seseorang sebab terpleset lisannya
Bukannya matinya sebab terpleset kakinya

Jika melesetnya lisan (salah ucapan) mendatangkan bencana
Jika melesetnya kaki lama-lama bisa sembuh

Orang yang berilmu hidup kekal setelah mati
Adapun jasadnya telah hancur di dalam bumi

Orang bodoh ibarat mayat jalan di bumi
Disangka masih hidup namun bagaikan mati

Semua orang ingin punya drajat yang tinggi
Tapi hanya sdikit orang yang bersungguh-sungguh

Jika engkau berada di tengah-tengah kaum
Maka temanilah kaum yang baik akhlaknya
Dan jangan menemani orang yang buruk akhlaknya
Karena engkau akan rendah jika bersamanya

Saya utamakan guru daripada ayah
Meskipun kemulyaan diperoleh dari ayah

Guru itu yang membentuk jiwa seseorang
Sedangkan jiwa itu ibarat butir intan
Adapun orang tua itu membentuk raga
Sedangkan raga itu ibarat tempat intan

Saya telah meyakini lebih hak-haknya benar
Yaitu hak-haknya bagi seorang guru
Dan menjaga hak-hak guru itu adalah wajib
Bagi setiap orang Islam (murid)yang ingin bisa (ilmunya bermanfaat)

Guru pantas diberi hadiah seribu dirham
Tuk mulyanya mendidik satu huruf hingga faham

Saya melihatmu ingin jadi orang yang mulya
Maka tak akan mulya sebelum engkau hina (bersusah payah)

Apabila seseorang jelek perbuatannya
Maka jelek pula prasangka orang tersebut
Dan bila seseorang baik prasangkaannya
Maka baik pula apa yang diperbuatnya

Tiga macam sifat yang ada pada manusia
Pertama lebih mulya dari teman-temannya
Kedua lebih rendah dari teman-temannya
Dan ketiga itu sama dengan teman-temannya

Pada orang yang derajatnya lebih dari kita
Kita ikut kebenaran yang diajarkannya

Pada orang yang derajatnya sama dengan kita
Kita harus banyak bersabar dan memaafkan
Memberi maaf pada orang (yang) berbuat salah
Dapat mendatangkan anugrah kebahagiaan

Menghadapi orang yang derajatnya dibawah kita
Kita harus bersabar dalam menghadapinya (menjaga dia)

Tinggalkanlah perbuatan jelek seseorang
Jangan kau membalas apa yang telah dilakukannya
Karena Allah lah yang pasti akan membalasnya
Dan menghukum apa yang telah dilakukannya

Benar-benar kerugian besar bagi kita
Jika kita melakukan hal yang sia-sia (tanpa manfaat)
Padahal kita tahu umur terus bertambah
Sedang perbuatan kita tetap sia-sia (tanpa manfaat)

Tuntutlah ilmu sampai kapan pun engkau berada
Sampai engkau menjadi benar-benar mengerti
Jika orang berilmu itu mulya terhormat
Sedangkan orang bodoh itu hina dan rendah

Keluarlah dari desa tuk cari kemulyaan
Kau kan temukan lima faedah (manfaat) di perjalanan

Satu rizkinya tambah, dua hilangnya susah
Tiga tambah ilmu yang menyebabkan bahagia
Keempat bisa memperbaiki tata karma
Dan kelima mandapat teman-teman yang mulya

Walau dalam perjalanan mrasa hina sengsara
Dan jauh dari kluarga kita harus (tetap) bersabar

Matinya seseorang lebih baik dari hidupnya
Jika ia(hidup) berkumpul orang hasud dan dengki

Rabu, 24 Februari 2016

WASOYA (BAB ADAB MAJELIS & KULIAH)


KITAB WASOYA
(Pengarang : Syaikh Muhammad Syakir)
PELAJARAN IX
ADAB MAJELIS DAN KULIAH

Wahai  anakku, bila  kamu  melewati  sekelompok  orang, ucapkanlah  salam  kepada  mereka   dengan  ucapan  salam  yang    sesuai  dengan  sunnah  Rasul, yaitu:“Assalamu’alaikum“ (semoga  keselamatan dicurahkan pada  kalian). Dan jangan engkau ganti ucapan salam itu dengan salam yang tidak ada tuntutan dari Rasulullah saw. Janganlah engkau memasuki ruangan  kecuali  setelah  meminta  izin. Mungkin mereka yang dalam ruangan sedang membicarakan suatu perkara yang tidak boleh di dengar orang lain selain mereka. Jauhui pula olehmu sifat kekanak-kanakan, karena sifat itu sangat mempengaruhi wibawa, sekalipun yang melakukannya adalah orang yang terpandang saat itu.
Wahai  anakku, berkacalah pada dirimu sendiri bila engkau melakukan sesuatu yang engkau tidak suka perbuatanmu itu diketahui orang selain dirimu, kemudian ada seseorang yang tidak engkau kehendaki memasuki kamarmu dan melihat apa yang kau lakukan. Bukanlah engkau merasa kesal dan engkau menghedaki orang tersebut pergi? Seperti itulah perasaan sekelompok orang yang sedang mengadakan pertemuan, bila engkau masuk tanpa izin sebelumnya, dan tentu merekapun tidak menyukai kehadiranmu ketengah-tengah mereka.

Wahai anakku, bila engkau diundang menghadiri suatu majelis (pertemuan), sedang engkau termasuk orang yang berusia muda diantara yang hadir, jangan engkau duduk sebelum engkau  dipersilahkan. Bila engkau duduk, janganlah mendesak orang yang lebih dahulu duduk, atau janga sekali-kali mengusir seseorang dari tempatnya, kecuali dia mempersilahkanmu menepati kursinya. Bila engkau duduk disuatu tempat, kemudian datang orang yang lebih patut menepatinya, persilahkanlah dengan sopan untuk menduduki tempat tersebut. Bila semua itu engkau lakukan dengan i’tikat yang baik dan penuh keihlasan, maka kemuliaanmu  di mata masyarakat akan bertambah.

Wahai  anakku, bila engkau berada dalam suatu pertemuan, jangan engkau mendahului membuka pembicaraan dengan orang yang lebih utama darimu. Bila engkau berbicara, hendaklah hanya yang haq dan jangan engkau melebih-lebihkan pembicaraan. Sanggahlah perkataan orang lain dengan adab yang baik. Hindarilah tertawa terbahak-bahak dalam ruang pertemuan, karena hal itu termasuk adab yang rendah dan perbuatan yang hina dalam pandangan orang. Dan banyak tertawa itu dapat menghilangkan kemuliaan, dan menyebabkan hati orang yang  mendengar bosan terhadapmu.

Wahai  anakku, janganlah engkau berteman, kecuali dengan orang yang wara’ (dalam ilmunya), orang yang mulia, orang yang ‘iffah (menjaga diri dari sesuatu yang haram) dan yang sempurna akhlaqnya. Jangan berteman dengan pengumpat dan pengadu domba atau dengan orang-orang fasik dan orang-orang yang berebihan dalam ucapan dan perbuatan. Jauhi olehmu berteman dengan orang-orang yang berakhlaq rendah, suka mengada-ngada, munafik dan sejenisnyab, sebab akhlaq yang rendah  akan berpengaruh terhadap orang lain seperti api yang membakar  kayu sedikit-sedikit sampai akhirnya habis (akhlak yang tercelapun sedikit demi sedikit akan mempengaruhi untuk kemudian memusnahkan akhlak mulia).

RISALATUL MAHID (BAB ISTIHADHOH)


RISALATUL MAHID (BAB ISTIHADHOH)
PENGARANG : KH. MUHAMMAD ARDANI BIN AHMAD

ISTIHADHOH
Istihadhoh adalah darah selain haid dan nifas, yaitu darah yang tidak memenuhi syarat-syarat darah haid dan nifas. Diterangkan bahwa darah yang tidak memenuhi persyaratan darah haid yaitu : darah yang keluar sebelum umur 9 tahun atau sudah berumur 9 tahun tetapi pada masa tidak boleh haid, atau tidak mencapai 24 jam atau melebihi 15 hari. Namun tidak berarti jika darah keluar melebihi 15 hari, maka dianggap haidnya 15 hari selebihnya istihadhoh. Akan tetapi masih campur, yakni sebagian haid dan sebagian istihadoh. Wanita yang mengeluarkan darah lebih 15 hari itu dinamakan mustahadhoh sedangkan ketentuannya dilihat dulu masuk golongan mustahadhoh yang mana ? seperti keterangan di bawah ini secara terperinci

PEMBAGIAN ORANG ISTIHADHOH MUSTAHADHOH
Macam- macam orang istihadhoh itu ada 7, sebab orang istihadhoh itu ada kalanya baru sekali mengeluarkan darah/ belum pernah haid dan suci langsung melebihi 15 hari (mubtada’ah) atau sudah pernah haid dan suci (mu’tadah) dan ada kala darahnya dua warna atau lebih/kuat dan lemah serta dapat membedakannya (ghoiru mumayyizah) dan ada kalanya ia ingat akan kebiasaannya (nasiyatun li’adatiha). Macam orang istihadhoh ada 7, yaitu :

1.     Mubtada’ah mumayyizah
Orang yang istihadhoh atau mengeluarkan darah melebihi 15 hari yang sebelumnya belum pernah haid, serta mengerti bahwa darahnya dua macam (darah kuat dan darah lemah) atau melebihi dua macam.

2.     Mubtada’ah ghoiru mumayyizah
Orang yang istihadhoh yang belum pernah haid serta darahnya hanya satu macam, misal hanya hitam atau darah merah saja.

3.     Mu’tadah mumayyizah
Orang yang istihadhoh pernah haid dan suci serta mengerti mengeluarkan darah 2 macam atau lebih.

4.     Mu’tadah ghoiru mumayyizah dzakiratun li’adatiha qodron wa waqtan.
Orang istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya hanya satu macam, serta wanita yang bersangkutan ingat ukuran dan waktu haid dan suci yang menjadi (adat)nya.

5.     Mu’tadah ghoiru mumayyizah nasiyatun li’adatiha qodron wa waqtan.
Orang yang istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya satu macam dan ia tidak ingin/ tidak mengerti akan ukuran serta waktu adat haidnya yang pernah ia jalankan, wanita yang demikian ini disebut juga “mutahayyiroh”. Dan wajib mandi besar setiap akan melaksanakan sholat fardhu.
6.     Mu’tadah ghoiru mumayyizah dzakiraturtli’adatiha qodron la waqtan.
Orang yang istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya hanya 1 macam dan ia hanya ingat pada banyak sedikitnya haid yang menjadi adatnya tadi, namun tidak ingat waktunya.

7.     Mu’tadah ghoiru mumayyizah dzakiratun li’adatiha waqtan la qodron.
Orang istihadhoh yang pernah haid dan suci, warna darahnya hanya 1 atau tidak bisa membedakan darah, dan ia ingat akan waktu haid adatnya, tapi tidak ingat pada banyak sedikitnya.

SHOLAT ORANG ISTIHADHOH
           Istihadhoh tidak menghalangi  perkara yang dilarang/ haram sebab haid. Oleh karena itu wanita istihadhoh tetap wajib sholat, puasa ramadhan, membaca Al-Qur’an, bersetubuh dll. Ada beberapa hal yang harus dilakukan orang istihadhoh ketika mau solat, yaitu :
1)    Membasuh kemaluan
2)    Menyumbat kemaluan dengan kapas supaya darah tidak menetes ketika solat.
3)    Membalut kemaluan dengan celana dalam atau sejenisnya.
4)    Bersuci dengan wudhu atau tayamum.

semoga bermanfaat......ukthi 

DURROTUN NASIQIN (BAB DOA)


DURROTUN NASIQIN
Pengarang : H.SALIM BAHREISY
(Pahala doa yang diucapkan maupun tidak diucapkan)

Dalam Qur’an Surah Al- A’raf, Allah berfirman : “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
Dan Rasulullah bersabda : “ Akan datang kelak suatu kaum yang melampaui batas dalam berdoa. Sesungguhnya cukuplah seseorang dalam doanya berkata : Ya Allah aku mohon surga dan apa yang mendekatkan padanya dari kata maupun amal dan aku berlindung kepadaMu dari neraka dan apa yang mendekatkan padanya dari kata maupun amal.” (H.R Gandhi Baidhawi)
Tercatat dalam kitab “Targhibatul Abrar” bahwa (tegaknya dunia dengan empat perkara : Dengan ilmunya para ulama, adilnya para umara (penguasa), kedermawaannya orang-orang kaya, dan doanya orang-orang fakir miskin. Sebab kalau tidak karena ilmunya para ulama, binasalah orang-orang yang jahil, kalau tidak karena adilnya para penguasaakan membinasakanlah sesama manusia, kalau tidak karena kedermawaan orang-orang kaya menderitalah orang-orang miskin dan kalau tidak karena doanya para fakir miskin hancurlah langit dan bumi.”
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah bersabda,  “ tiga macam doa pasti terkabul : doa orang tua untuk anaknya, doanya orang musafir, dan doanya orang yang didhalimi.”
Rasulullah SAW juga bersabda “ jauhilah doanya orang yang didholimi karena tidak ada dinding diantara Allah dan doa itu, yang langsung diangkat di atas mega dan di bukakan pintu-pintu langit dan disambut oleh Allah dengan firmannya : Demi kebesaranKu akan Ku beal (menangkan) engkau, walaupun kelak pada waktu lain.”
Doa itu adalah alat atau sebab yang terkuat untuk menghilangkan apa yang tidak disukai dan mendatangkan cita-cita dan keinginan. Jika kadang-kadang tidak terlihat bekasnya, kemungkinan doa itu tidak memenuhi syaarat-syaratnya seperti mengandung permusuhan, kurang konsentrasi hati waktu berdoa, atau dicampuri dengan makan barang harta haram dan melakukan kedholiman.
Rasulullah bersabda : Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan menerima doa dari hati yang lalai.” (Al-Mawahib)
Dikatakan bahwa empat perkara yang menambah (memperpanjang) umur : menikah dengan gadis (perawan) jika telah mampu, tidur diatas pinggang kiri, mandi dengan air yang mengalir dan makan buah apel diwaktu fajar.

Diriwayatkan oleh Amar Bin Syuaib bahwa Rasulullah bersabda :
“ Dua sifat jika terdapat pada suatu orang akan dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan bersabar: dalam  urusan agama, ia melihat kepada yang melebihinya dan berada di atasnya untuk mengikuti dan meniru jejaknya. Dalam urusan dunia ia melihat yang di bawahnya dan yang lebih rendah dari padanya, agar ia bersyukur dan memuji kepada Allah atas apa yang telah diberi dan dikarunianya, sebagaimana firman Allah  : Dan jangan mengharapkan (menginginkan) apa yang oleh Allah diberikan kepada sebagian dari padamu di atas sebagian yang lain. Bagi orang-orang pria bagian dari apa yang mereka perdapat dan bagi wanita bagian dari apa yang mereka perdapat. Mintalah kamu dari Allah bagian dari kemurahan dan karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala sesuatu.”


Rabu, 17 Februari 2016

IRSYADUL IBAD (kisah malaikat penjaga laut)

                    KISAH MALAIKAT PENJAGA LAUT

                                                             Pengarang :Irsyad 'Ibad Ila Sabil al-Rasyad


Dikisahkan dari Sayid Al-Huda bahwasanya Imam Syafi’i Rhm. memiliki sebuah kitab yang sudah tidak beredar sekarang ini, saat itu bahkan hendak dibuang ke laut. Di dalam kitab tersebut memuat cerita yang gharib (asing), yang jarang disebut oleh para Ulama mengenai hal ini. Pada saat cerita ini disebut di dengar oleh Imam Ahmad al-Hanbal (muridnya, dan didengar / dihadiri secara ruhaniyah oleh Gurunya Imam Malik Rhm dan Imam Hanafi Rhm.
Ceritanya adalah tentang seorang Nasrani Paderi (demikian cerita ini didengar) yang bertaubat dari agamanya (Nasrani). Diawali ketika ia diilhami tentang kebenaran ajaran Islam, sehingga membuatnya bimbang dan ingin berpindah menganut agama Islam. Kemudian ia melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah tujuh kali. Setelah itu ia mengalami guncangan hebat, sehingga ia memutuskan untuk mengembara ke tempat kesunyian.
Hingga ketika ia sampai di suatu tempat di pinggir laut, ia menghentikan langkahnya. Saat itu waktu sudah gelap gulita. Tiba-tiba terdengarlah gemuruh suara seperti suara hewan. Suasana hatinya bercampur aduk, mulai dari gundah, was-was, takut kalau-kalau binatang buas menyergapnya. Akhirnya ia memutuskan naik ke sebuah pohon besar. Di sana ia tidak bisa tidur.
Seketika suara gemuruh itu semakin jelas. Ia melihat di permukaan laut ada sebuah makhluk Allah bertubuh besar yang aneh menurut pandangannya. Kepalanya berwujud burung kasuari tapi berwajah seperti manusia (yang memiliki paruh), badannya seperti unta (memiliki punuk), ekornya seperti ekor ikan. Ia hanya muncul di permukaan laut saja.
Si Nasrani melihatnya dari kejauhan berteriak, ‘Hai siapa itu?’ Malaikat tersebut menegurnya, ‘Wahai manusia, mengapa engkau tidak mengucapkan salam kepadaku?’ Akhirnya si Nasrani pun mengikuti apa yang diperintahkannya.
Saat ia turun dari pohon ia kaget melihat lebih dekat bentuk asli makhluk itu, ia berniat untuk lari karena takut. Tapi ia ditegur oleh malaikat tersebut, ‘Wahai manusia, mengapa engkau lari dariku? Jika engkau lari niscaya engkau akan binasa’. Maka berhentilah Nasrani tadi.
Makhluk tersebut memperkenalkan dirinya, bahwa ia adalah seorang malaikat yang Allah cipta untuk berdiam di atas pemukaan laut. Ia merupakan salah satu bala tentara Allah. Setiap hari ia melantunkan tasbih dari ia diciptakan hingga saat ia dipertemukan. Setelah ia diperintahkan untuk taat kepada seorang hamba Allah, yakni Nabi Khidhir As, maka ia menjadi bagian bala tentara Beliau As di lautan.
Setelah mengalami peristiwa tersebut, bertambah mantaplah si Nasrani ini untuk berpindah keyakinan dari Nasrani menjadi seorang muslim. Dan ia meyakini bahwa apa yang dipegang selama ini (agamanya) adalah keliru, dan Islam lah yang benar menurutnya.
Nabi Khidir As. berkata: ‘Barang siapa yang melantunkan tasbih malaikat tersebut, maka pahalanya seperti pahalah makhluk tersebut berdzikir dari awal hingga akhir hayatnya’.

Minggu, 31 Januari 2016

UQUDULUJAIN (BAB RUMAH TANGGA)



UQUDULUJAIN
(HAK ISTRI DAN SUAMI DALAM BERUMAH TANGGA)


         Suami boleh memukul seorang istri dengan pukulan yang tidak menyakitkan jika seorang istri tidak mau patut terhadap suami , tetapi jikalau istri patut terhadap suami , jangan mencari alasan untuk memukul, itu dosa.

          Beberapa hal suami boleh memukul istrinya, jika :


·         Menolak untuk diajak bersenggama (jima’)

·         Keluar rumah tanpa minta izin suami

·         Memukul anaknya sendiri tanpa sebab

·         Berkata kotor terhadap suami atau orang lain

·         Melakukan perbuatan kasar jika sedang marah (misal : merobek pakaian)

·         Tidak menutup aurat, dan suka bicara dengan laki-laki lain

·         Dan terpenting tidak mengerjakan solat dan tidak taat beribadah


Kewajiban seorang istri :

·         Jika mempunyai rezeki, bersedekah kepada keluarga, misal : memberikan      pakaian kepada mertua, berbagi makanan dengan saudara dll

·         Istri tidak boleh terlalu menuntut suami, untuk memenuhi semua kebutuhan istri

·         Tidak mencari pengajaran agama di majlis lain jika suaminya bisa mengajarkan agama sendiri

·         Istri harus izin suami jika mau membelanjakan harta suami, maupun untuk shodaqoh,

·         Tidak membantah perkataan suami

·         Istri harus mejaga harga diri, kehormatan suami dan keluarga


Empat perkara yang jika melihat mendapat pahala  :

·         Melihat wajah ulama ‘, termasuk guru

·         Melihat baitul haram

·         Melihat Al-Qur’an

·         Melihat pasangannya( istri/suami )


Seorang istri harus bisa memasak maupun berhias diri untuk suami, jika istri tidak bisa keduanya, dan tidak diridhoi suami, di hari kiamat dikelompokan dengan orang yahudi dan nasrani.


Seorang suami yang mulia, memiliki sifat :

·         Menghormati istrinya

·         Menghormati mertua


Surga istri tergantung suami, meskipun istri tekun puasa  dan sholat malam, tetapi jika berani dengan suami, maka ibadahnya sia-sia, tidak ada ganjarannya, dan sholatnya tidak diterima Allah.

Ridho seorang suami : ridho Allah SWT


Macam – macam siksa seorang perempuan :

·         Perempuan yang di gantung rambutnya dan mendidih otaknya untuk perempuan yang senang mengumbar auratnya (rambutnya)

·         Perempuan yang di gantung lidahnya dan dituangi api ke  tenggorokannya adalah perempuan yang berani dan durhaka kepada suami

·         Perempuan yang digantung puting susunya dan keluar dari ubun-ubun kelabang, ular, dan kalajengking adalah perempuan yang menolak bersenggama dengan suami

·         Perempuan yang digantung puting susunya adalah perempuan yang tidak mandi besar setelah jinabat, haid dan nifas

·         Perempuan yang wajahnya serupa dengan anjing dan api masuk ke mulut dan keluar melalui dubur adalah perempuan yang suka hasud dan namimah (adu domba)


       Seorang istri yang masak 1 beras = pahala 1, dihapus kejelakannya 1, dan di angkat derajatnya 1. Dan keringat seorang istri yang masak untuk keluarganya dapat dijadikan penghalang /satir dalam jurang neraka.


       Seorang istri yang ikhlas melayani dan merawat suami, di dalam kubur nikmatnya bagai di taman dan mendapat 1000 pahala haji dan umrah. Serta malaikat memintakan pengampunan bagi istri tersebut.


Perkara-perkara yang harus di lakukan seorang istri supaya diampuni Allah 
dan keluarga menjadi tentram karna ridho Allah :


·         Qonaah dengan keadaan suami (menerima apa adanya)

·         Jangan membantah suami, lebih baik diam ketika suami menasehati

·         Tidak boleh menatap tajam (melilik) kepada suami , harus menundukkan penglihatan ketika dimarahi suami

·         Wajib berhias diri di hadapan suami

·         Merawat suami termasuk memperhatikan jadwal makan suami dan tidur suami

·         Menjaga perilaku dan tata krama kepada suami

·         Menjaga aib suami


          Amanat Ali bin Abi Tholib :

  •  Jangan terlalu memiliki sifat cemburu kepada keluarga , harus percaya kepada suami
  •   Seorang istri jika tidur etikanya memakai selimut yang tebal, kalau tipis kelihatan auratnya, itu dilaknat Allah
  •  Seseorang yang alim jika ditanya tentang hari kiamat, maka jawabannya , tidak mengetahuinya karna samar
  •  Seorang istri harus selalu meminta maaf kepada suami jika salah, karena ridho Allah terletak pada ridho suami.

·             Semoga bermanfaat ya.....

·        

·