Rabu, 24 Februari 2016

RISALATUL MAHID (BAB ISTIHADHOH)


RISALATUL MAHID (BAB ISTIHADHOH)
PENGARANG : KH. MUHAMMAD ARDANI BIN AHMAD

ISTIHADHOH
Istihadhoh adalah darah selain haid dan nifas, yaitu darah yang tidak memenuhi syarat-syarat darah haid dan nifas. Diterangkan bahwa darah yang tidak memenuhi persyaratan darah haid yaitu : darah yang keluar sebelum umur 9 tahun atau sudah berumur 9 tahun tetapi pada masa tidak boleh haid, atau tidak mencapai 24 jam atau melebihi 15 hari. Namun tidak berarti jika darah keluar melebihi 15 hari, maka dianggap haidnya 15 hari selebihnya istihadhoh. Akan tetapi masih campur, yakni sebagian haid dan sebagian istihadoh. Wanita yang mengeluarkan darah lebih 15 hari itu dinamakan mustahadhoh sedangkan ketentuannya dilihat dulu masuk golongan mustahadhoh yang mana ? seperti keterangan di bawah ini secara terperinci

PEMBAGIAN ORANG ISTIHADHOH MUSTAHADHOH
Macam- macam orang istihadhoh itu ada 7, sebab orang istihadhoh itu ada kalanya baru sekali mengeluarkan darah/ belum pernah haid dan suci langsung melebihi 15 hari (mubtada’ah) atau sudah pernah haid dan suci (mu’tadah) dan ada kala darahnya dua warna atau lebih/kuat dan lemah serta dapat membedakannya (ghoiru mumayyizah) dan ada kalanya ia ingat akan kebiasaannya (nasiyatun li’adatiha). Macam orang istihadhoh ada 7, yaitu :

1.     Mubtada’ah mumayyizah
Orang yang istihadhoh atau mengeluarkan darah melebihi 15 hari yang sebelumnya belum pernah haid, serta mengerti bahwa darahnya dua macam (darah kuat dan darah lemah) atau melebihi dua macam.

2.     Mubtada’ah ghoiru mumayyizah
Orang yang istihadhoh yang belum pernah haid serta darahnya hanya satu macam, misal hanya hitam atau darah merah saja.

3.     Mu’tadah mumayyizah
Orang yang istihadhoh pernah haid dan suci serta mengerti mengeluarkan darah 2 macam atau lebih.

4.     Mu’tadah ghoiru mumayyizah dzakiratun li’adatiha qodron wa waqtan.
Orang istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya hanya satu macam, serta wanita yang bersangkutan ingat ukuran dan waktu haid dan suci yang menjadi (adat)nya.

5.     Mu’tadah ghoiru mumayyizah nasiyatun li’adatiha qodron wa waqtan.
Orang yang istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya satu macam dan ia tidak ingin/ tidak mengerti akan ukuran serta waktu adat haidnya yang pernah ia jalankan, wanita yang demikian ini disebut juga “mutahayyiroh”. Dan wajib mandi besar setiap akan melaksanakan sholat fardhu.
6.     Mu’tadah ghoiru mumayyizah dzakiraturtli’adatiha qodron la waqtan.
Orang yang istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya hanya 1 macam dan ia hanya ingat pada banyak sedikitnya haid yang menjadi adatnya tadi, namun tidak ingat waktunya.

7.     Mu’tadah ghoiru mumayyizah dzakiratun li’adatiha waqtan la qodron.
Orang istihadhoh yang pernah haid dan suci, warna darahnya hanya 1 atau tidak bisa membedakan darah, dan ia ingat akan waktu haid adatnya, tapi tidak ingat pada banyak sedikitnya.

SHOLAT ORANG ISTIHADHOH
           Istihadhoh tidak menghalangi  perkara yang dilarang/ haram sebab haid. Oleh karena itu wanita istihadhoh tetap wajib sholat, puasa ramadhan, membaca Al-Qur’an, bersetubuh dll. Ada beberapa hal yang harus dilakukan orang istihadhoh ketika mau solat, yaitu :
1)    Membasuh kemaluan
2)    Menyumbat kemaluan dengan kapas supaya darah tidak menetes ketika solat.
3)    Membalut kemaluan dengan celana dalam atau sejenisnya.
4)    Bersuci dengan wudhu atau tayamum.

semoga bermanfaat......ukthi 

1 komentar:

  1. Saya mau tanya ustad..apakah orang istihadhoh wajib mengganti puasa dibulan romadhon,walaupun ikut berpuasa saat istihadhoh?

    BalasHapus