RISALATUL MAHID (BAB ISTIHADHOH)
PENGARANG : KH.
MUHAMMAD ARDANI BIN AHMAD
ISTIHADHOH
Istihadhoh
adalah darah selain haid dan nifas, yaitu darah yang tidak memenuhi
syarat-syarat darah haid dan nifas. Diterangkan bahwa darah yang tidak memenuhi
persyaratan darah haid yaitu : darah yang keluar sebelum umur 9 tahun atau
sudah berumur 9 tahun tetapi pada masa tidak boleh haid, atau tidak mencapai 24
jam atau melebihi 15 hari. Namun tidak berarti jika darah keluar melebihi 15
hari, maka dianggap haidnya 15 hari selebihnya istihadhoh. Akan tetapi masih
campur, yakni sebagian haid dan sebagian istihadoh. Wanita yang mengeluarkan
darah lebih 15 hari itu dinamakan mustahadhoh sedangkan ketentuannya dilihat
dulu masuk golongan mustahadhoh yang mana ? seperti keterangan di bawah ini
secara terperinci
PEMBAGIAN ORANG ISTIHADHOH MUSTAHADHOH
Macam-
macam orang istihadhoh itu ada 7, sebab orang istihadhoh itu ada kalanya baru
sekali mengeluarkan darah/ belum pernah haid dan suci langsung melebihi 15 hari
(mubtada’ah) atau sudah pernah haid dan suci (mu’tadah) dan ada kala darahnya
dua warna atau lebih/kuat dan lemah serta dapat membedakannya (ghoiru
mumayyizah) dan ada kalanya ia ingat akan kebiasaannya (nasiyatun li’adatiha).
Macam orang istihadhoh ada 7, yaitu :
1.
Mubtada’ah
mumayyizah
Orang yang
istihadhoh atau mengeluarkan darah melebihi 15 hari yang sebelumnya belum
pernah haid, serta mengerti bahwa darahnya dua macam (darah kuat dan darah
lemah) atau melebihi dua macam.
2.
Mubtada’ah ghoiru
mumayyizah
Orang yang
istihadhoh yang belum pernah haid serta darahnya hanya satu macam, misal hanya
hitam atau darah merah saja.
3.
Mu’tadah mumayyizah
Orang yang
istihadhoh pernah haid dan suci serta mengerti mengeluarkan darah 2 macam atau
lebih.
4.
Mu’tadah ghoiru
mumayyizah dzakiratun li’adatiha qodron wa waqtan.
Orang
istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya hanya satu macam, serta wanita
yang bersangkutan ingat ukuran dan waktu haid dan suci yang menjadi (adat)nya.
5.
Mu’tadah ghoiru
mumayyizah nasiyatun li’adatiha qodron wa waqtan.
Orang yang
istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya satu macam dan ia tidak ingin/
tidak mengerti akan ukuran serta waktu adat haidnya yang pernah ia jalankan,
wanita yang demikian ini disebut juga “mutahayyiroh”. Dan wajib mandi besar setiap
akan melaksanakan sholat fardhu.
6.
Mu’tadah ghoiru
mumayyizah dzakiraturtli’adatiha qodron la waqtan.
Orang yang
istihadhoh yang pernah haid dan suci, darahnya hanya 1 macam dan ia hanya ingat
pada banyak sedikitnya haid yang menjadi adatnya tadi, namun tidak ingat
waktunya.
7.
Mu’tadah ghoiru
mumayyizah dzakiratun li’adatiha waqtan la qodron.
Orang
istihadhoh yang pernah haid dan suci, warna darahnya hanya 1 atau tidak bisa
membedakan darah, dan ia ingat akan waktu haid adatnya, tapi tidak ingat pada
banyak sedikitnya.
SHOLAT ORANG ISTIHADHOH
Istihadhoh
tidak menghalangi perkara yang dilarang/
haram sebab haid. Oleh karena itu wanita istihadhoh tetap wajib sholat, puasa
ramadhan, membaca Al-Qur’an, bersetubuh dll. Ada beberapa hal yang harus
dilakukan orang istihadhoh ketika mau solat, yaitu :
1)
Membasuh kemaluan
2)
Menyumbat kemaluan
dengan kapas supaya darah tidak menetes ketika solat.
3)
Membalut kemaluan
dengan celana dalam atau sejenisnya.
4)
Bersuci dengan
wudhu atau tayamum.
semoga bermanfaat......ukthi
Saya mau tanya ustad..apakah orang istihadhoh wajib mengganti puasa dibulan romadhon,walaupun ikut berpuasa saat istihadhoh?
BalasHapus